Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2021

Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2021 – Setiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tanggal tersebut bertepatan dengan hari lahir pahlawan pendidikan kita Ki Hajar Devantara. Ki Hajar Devantara dikenal sebagai pelopor pendidikan pribumi Indonesia pada masa penjajahan Belanda.

Ia mendirikan Sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. pada 3 Juli. Sekolah ini sangat mementingkan penanaman rasa nasionalisme pada siswa agar mereka mencintai bangsa dan negaranya serta berjuang untuk kemerdekaan.

Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2021

Menyambut peringatan Hardiknas tahun ini, banyak hal yang bisa kita lakukan. Selain belajar dan memperluas wawasan, momen ini juga bisa kita semarakkan dengan membagikan kata-kata mutiara tentang pendidikan di akun media sosial kita.

Perbekel Beserta Staf Mengucapakan Selamat Hari Pendidikan Nasional

1. “Ilmu tanpa amal adalah omong kosong, amal tanpa ilmu adalah kebodohan. Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, carilah ilmu sampai akhir hayat.”

3. “Pendidikan adalah jalan dua arah karena terkadang yang mengajar harus bisa berdiri untuk belajar, atau bisa juga peserta didik berdiri untuk mengajar.”

4. “Dalam hal pendidikan, kita tidak bisa dibandingkan dengan ikan. Dari segi pengetahuan, kita tidak bisa dibandingkan dengan sapi. Selamat 2 Mei Hardiknas.”

5. “Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian sebelumnya dimulai dengan proses belajar. Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei.

Logo Resmi Hari Pendidikan Nasional 2019

13. “Seribu kali lebih baik bagi kita untuk peka tanpa pendidikan daripada berpendidikan tetapi tidak peka. Selamat Hari Pendidikan!

15. “Buah rasanya manis, akarnya pahit, hasil pendidikan akan indah, tapi untuk belajar harus melalui proses yang sulit.”

17. “Selamat Hari Pendidikan Nasional. Pendidikan tidak menjamin kesuksesan, tetapi tanpa pendidikan, hidup menjadi lebih sulit.”

27. “Pendidikan tidak lagi murah, hanya kemurahan hati berbagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang belum sempat merasakan dunia pendidikan. Selamat Hari Pendidikan Nasional.”

Ucapan Kata Kata Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 02 Mei 2021

32. “Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga mempertajam perasaan moral untuk menghasilkan karya demi kemaslahatan umat manusia.”

35. “Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian sebelumnya dimulai dengan proses belajar. Selamat Hari Pendidikan Nasional.”

39. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari kita dukung dan terus berharap agar pendidikan seluruh anak Indonesia merata di setiap pelosok.”

40. “Pendidikan adalah teman yang baik. Orang yang berpendidikan akan dihormati di mana-mana. Pendidikan mengalahkan kecantikan dan kemudaan.”

Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2021

41. “Belajar adalah permata dalam kemakmuran, perlindungan dalam kesulitan dan dukungan di masa tua. Belajarlah dari masa lalu jika kita ingin menentukan masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional.”

See also  Pendidikan Vokasi Adalah

46. ​​“Ing Nargso Sung Tulada; lektor kepala Mangun Karsa; Tut Uri Handayan. Di tengah keseruan yang membangun; Melawan menjadi teladan; Mengikuti dorongan”, KWANDANG – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Gorontalo Utara (Gorut), Irvan A. Usman menyampaikan desakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021, biarlah menjadi motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas. pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara.

“Hardiknas adalah bagian dari motivasi atau semangat kita semua di tahun ini. Tentang bagaimana membangkitkan semangat juang dalam pendidikan untuk kebaikan bangsa, khususnya masyarakat Gorontalo bagian utara kita,” kata Irwan, Sabtu. (4/1/2021).

Dia menjelaskan, sebagai kepala dinas pendidikan tentu berharap sambil mendorong pelaksanaan “Hardiknas” ini. Anda dapat mengembalikan esensi pendidikan.

Tema Dan Logo Hardiknas 2022

“Sebetulnya konsep dasar pendidikan sebagai martabat harus didasarkan pada apa yang diutarakan oleh pendidik Ki Hajar Devantara. Tidak bisa dipungkiri telah terjadi perubahan konsep pendidikan yang ada,” ujar Irvan. dijelaskan.

Sampai saat ini, kata Irvan, Hardiknas kali ini menjadi harapan dari dinas pendidikan. Bagaimana mengembalikan hakekat pendidikan pada konsep dasar pembangunan dan eksistensi kepribadian bangsa?

“Dengan demikian, komitmen kami di satuan pendidikan akan tetap mengedepankan mutu pendidikan di wilayah Gorontalo Utara, sekalipun di masa pandemi Covid-19 ini,” ujarnya (isno/)

Previous Post Siapkan Rp14 Miliar, Pemkab Pohuwato Segera Bayar THR PNS Next Post Dandim Gorut Perintahkan Anggotanya Bantu Warga Pasca Longsor; Halo Sobat, Hari ini 2 Mei 2021 adalah Hari Pendidikan Nasional, meskipun masih di tengah jalan. pandemi covid-19. Saat kami mengucapkan pidato ini, kami tidak lepas dari perjuangan pahlawan nasional Raden Mas Soeward Soerjaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Devantara, beliau adalah seorang aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia dan pelopor pendidikan bagi masyarakat asli Indonesia. Masa Penjajahan Belanda…

Pedoman Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022

Ki Hajar Devantara lahir di Yogyakarta pada tahun 1889. pada tanggal 2 Mei. Lahir sebagai Raden Mas Sowardi Soeryaningrat. Ia berasal dari keluarga kerajaan Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengubah namanya menjadi Ki Hajar Devantara saat menginjak usia 40 tahun menurut Tahun Caka. Sejak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar bangsawan di depan namanya. Hal ini agar ia bisa leluasa dekat dengan orang, baik secara fisik maupun hatinya. Nama masa kecil Ki Hajar Devantara adalah R.M. Soewardi Surjaningrat, lahir Kamis Legi, 02 Prapaskah Jawa, bertepatan dengan 2 Mei 1889. Nama ayah adalah G.P.H. Putra Surjaningrat Kanjeng Hadipati Harjo Surjo Sasraningrat yang bernama Sri Paku Alam III. Ibunya adalah seorang putri keraton Yogyakarta yang lebih dikenal sebagai pewaris Kadilangu, pewaris langsung Sunan Kalijogo (Darsity Suratman, 1985: 2).

See also  Pendidikan Di Indonesia

Ki Hajar Devantara pertama kali diterima di sekolah Europeesche Lagere. Setelah lulus dari Europeesche Lagere, Ki Hajar melanjutkan studinya di STOVIA, disingkat menjadi School Tot Opleiding Van Indische Arsten. Ki Hajar tidak menyelesaikan studinya di STOVIA. Ki Hajar juga kuliah di perguruan guru bernama Lager Onderwijs hingga berhasil memperoleh ijazahnya (Irna H.N., Hadi Soewito, 1985: 16). Pada awal Juli 1913, bersama dengan Tjipto Mangunkusumo, ia mendirikan “Komisi tot Herdenking van Nederlandsch Honderdjarige Vrijheid” (Komite Peringatan 100 Tahun Kemerdekaan Belanda), singkatan bahasa Indonesianya adalah “Komisi Bumi Putra”. Panitia bermaksud mencabut hati rakyat dengan memprotes adanya perayaan kemerdekaan Belanda, karena rakyat Indonesia secara halus dipaksa mengumpulkan uang dari setiap penjuru. Akibat terlalu banyak protes yang ditulis dalam artikel dan pamflet, pemimpin ketiga Partai India (tiga berturut-turut) ditangkap dan ditahan. Dalam waktu yang sangat singkat, pada tanggal 18 Agustus 1913, surat gubernur negeri itu keluar untuk ketiga pemimpin tersebut. Tiga orang dijatuhi hukuman pengasingan; Soewardin Bangka, Tjipto Mangunkusumo sebagai Banda Neira dan Dues Dekker sebagai Timur Kupang. Keputusan itu dibarengi dengan syarat bahwa mereka bebas meninggalkan jajahan Belanda. Ketiganya ingin menggantikan pengasingan dengan hukuman eksternal dan memilih Belanda sebagai tempat pengasingan mereka Selama tinggal di Belanda, Soward Soejaningrat fokus pada pendidikan dan pelatihan, serta bidang sosial dan politik. Ia menambah ilmunya di bidang pendidikan dan pada tahun 1915 mendapat gelar guru.

Dalam bidang pendidikan antara lain mulai dikenal tokoh-tokoh besar. JJ Rousseau, Dr. Frobel, Dr. Montessori, Rabindranath Tagore, John Dewey, dan Kerschensteiner. Froebel adalah pedagog terkenal dari Jerman, pendiri “TK”. Montessori, sarjana dari Italia, pendiri “Casa dei Bambini”. Rabindranath Tagore, penyair terkenal India, pendiri sekolah “Santi Niketan”. Pengalaman Ki Hajar Devantara dan kawan-kawan di medan perjuangan politik, melewati berbagai rintangan, pemenjaraan dan pengasingan dengan segala akibatnya, memunculkan pemikiran baru untuk mempertimbangkan kembali cara dan sarana kemerdekaan Indonesia (Muchammad Tauchid, 1963: 29). . )

Ki Hajar Devantara yang terus berjuang tanpa lelah di depan berbagai persoalan ternyata menaruh perhatian pada pendidikan karakter bangsa. Ki Hajar Devantara adalah bapak pendidikan nasional. Sebab, dia adalah sosok yang membuat Indonesia merdeka tanpa pamrih. Begitu besar dedikasi yang dia berikan untuk bangsanya. Banyak karya yang dibanggakan Indonesia sering dilakukan olehnya. Bahkan, membanggakan Indonesia karena hari lahir Ki Hajar Devantara dijadikan Hari Pendidikan Nasional.

See also  Apa Perbedaan Antara Pendidikan Formal Dan Pendidikan Nonformal

Hari Pendidikan Nasional 2021, Ikuti Kompetisi Dan Simposium Pahamify

Hari yang dikenal seluruh rakyat Indonesia. Hari seseorang lahir untuk mendapatkan pendidikan gratis di Indonesia. Dengan kecerdikan, kebijaksanaan, ketekunan dan keberanian untuk membebaskan hak-hak orang lain dan rakyatnya melawan penjajah. Ia adalah seorang aktivis gerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politikus, dan pelopor pendidikan bagi masyarakat pribumi Indonesia pada masa penjajahan Belanda. ELS adalah sekolah dasar di Eropa, Belanda, tempat Ki Hajar Devantara lulus. Kemudian sempat melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Kedokteran Bumiputera), namun karena sakit, ia tidak lulus. Ia kemudian bekerja sebagai penulis dan jurnalis di berbagai surat kabar antara lain Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan India, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara.

Saat itu, ia dianggap sebagai penulis handal. Tulisan-tulisannya ekspresif dan tajam, dengan semangat anti kolonial. Ini memiliki banyak karya. Untuk memperjuangkan kemerdekaan pendidikan di Indonesia, Ki Hajar Devantara melakukan hal yang berbeda. Salah satunya sering mengganti namanya sendiri. Hal ini untuk menunjukkan perubahan sikapnya dalam mendidik, yang berasal dari satria pinandita pinandita satria, yang merupakan seorang pendekar yang merupakan guru kerohanian, menjadi seorang guru kerohanian yang berjiwa kesatria yang mempersiapkan dirinya dan para muridnya untuk menjaga alam. bangsa. dan negara Gagal menyelesaikan pendidikannya di STOVIA, Ki Hajar Devantara menjadi cacat, mulai menulis untuk berbagai surat kabar sebagai jurnalis muda. Selain itu, ia juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Sebagai seorang jurnalis, diketahui bahwa tulisan-tulisannya sangat patriotik dan mampu membangkitkan semangat antikolonial dalam diri para pembacanya. Tulisan Ki Hajar Devantara yang terkenal antara lain If I Were Dutch (judul asli: protes terhadap rencana pemerintah Belanda mengumpulkan sumbangan dari Hindia Belanda (Indonesia) yang saat itu merdeka untuk merayakan kemerdekaan Belanda dari Perancis Satir Ki Hajar Devantara melalui desas-desus yang tertulis dalam berbagai suratnya.Kemarahan Belanda memuncak dengan perintah Gubernur Jenderal Edenburg untuk mengucilkan Ki Hajar Devantara di Pulau Bangka tanpa pengadilan.Atas permintaan dua rekannya yang diasingkan, Dr Dawes Dekker dan Dr Sipto Mangoenkoesoemo, pengasingannya dipindahkan Provinsi Belanda: Pengasingan di Belanda

Leave a Comment